AYAT-AYAT
AL-QUR’AN TENTANG PERINTAH
DAN
LARANGAN ALLAH SWT
A. AYAT
TENTANG PERINTAH
1.
Ayat
Al-Qur’an Tentang Perintah menyembah ALLAH SWT Qs Al-Baqarah Ayat 21-22
2.
$pkš‰r'¯»tƒ
â¨$¨Y9$#
(#r߉ç6ôã$#
ãNä3/u‘
“Ï%©!$#
öNä3s)n=s{
tûïÏ%©!$#ur
`ÏB
öNä3Î=ö6s%
öNä3ª=yès9
tbqà)Gs?
ÇËÊÈ “Ï%©!$#
Ÿ@yèy_
ãNä3s9
uÚö‘F{$#
$V©ºtÏù
uä!$yJ¡¡9$#ur
[ä!$oYÎ/
tAt“Rr&ur
z`ÏB
Ïä!$yJ¡¡9$#
[ä!$tB
ylt÷zr'sù
¾ÏmÎ/
z`ÏB
ÏNºtyJ¨V9$#
$]%ø—Í‘
öNä3©9
(
Ÿxsù
(#qè=yèøgrB
¬!
#YŠ#y‰Rr&
öNçFRr&ur
šcqßJn=÷ès?
ÇËËÈ
Artinya: Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah
menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.
Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan
langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia
menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu;
karena itu janganlah kamu
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS. al-Baqarah 21-22)
Penjelasan:
Ayat di atas memerintahkan agar kita semua manusia
menyembah Allah SWT karena Allah swt lah yang telah menciptakan seluruh umat
manusia. Ayat ini menjadi dasar perintah wajibnya bertauhid, dan wajib pula
berimu tauhid bagi bagi seluruh umat manusia yang berakal sehat dan telah
dewasa. Oleh karena itu, sekalipun orang kafir, asal sehat akal, maka akan
dituntut pertanggungjawaban mengenai kewajibannya, untuk menyembah hanya kepada
Allah, dan pengakuannya terhadap ke-Maha-Esaan-Nya.
Allah lah yang memberikan rezeki segala yang ada di
muka bumi ini maka dari itu janganlah sekali-kali kita menyekutukan-Nya.
3.
Ayat
Al-Qur’an Tentang Perintah Memakai Jilbab Qs Al-Ahzab Ayat 59
4.
$pkš‰r'¯»tƒ
ÓÉ<¨Z9$#
@è%
y7Å_ºurø—X{
y7Ï?$uZt/ur
Ïä!$|¡ÎSur
tûüÏZÏB÷sßJø9$#
šúüÏRô‰ãƒ
£`ÍköŽn=tã
`ÏB
£`ÎgÎ6Î6»n=y_
4
y7Ï9ºsŒ
#’oT÷Šr&
br&
z`øùt÷èãƒ
Ÿxsù
tûøïsŒ÷sãƒ
3
šc%x.ur
ª!$#
#Y‘qàÿxî
$VJŠÏm§‘
ÇÎÒÈ
5.
Artiny: Hai Nabi,
katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena
itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
(QS. Al-Ahzab:59)
Penjelasan:
Allah SWT
memerintahkan nabi-Nya yang mulia SAW, agar mengarahkan seruan kepada umat
Islam semuanya, agar beramal dengan berpegang teguh pada adab-adab Islam,
petunjuk-petunjuk-Nya yang utama, aturan-aturan-Nya yang bijaksana, yang
dengannya terdapat kebaikan individu dan kebahagiaan masyarakat, dan khususnya
pada masalah sosial yang umum, yang berhubungan dengan keluarga muslim,
ketahuilah dan dia adalah hijab syar’i yang diwajibkan oleh Allah bagi wanita
muslimah, untuk menjaga kemuliaannya, menjaga kehormatan dirinya, menjaganya
dari pandangan-pandangan yang melukai, dan kalimat-kalimat yang menyakitkan,
dan jiwa-jiwa yang sakit, dan niat-niat yang buruk, yang disembunyikan oleh
laki-laki fasik kepada wanita-wanita yang tidak memiliki malu.
Dan Allah menyuruh Nabi memerintahkan kepada mereka
seperti itu agar mereka menutup wajah mereka dan badan mereka dengan jilbab, agar
mereka dibedakan dari budak wanita, sehingga mereka tidak menjadi sasaran
orang-orang yang mempunyai tujuan-tujuan tertentu, dan agar mereka dijauhkan
dari menyerupai orang-orang fajir, lalu tidak dihadapkan kepada mereka manusia
yang buruk. Maka hal itu lebih dekat agar mereka dikenal dengan menjaga diri,
maka tidak akan ada yang tamak kepadanya orang yang dalam hatinya terdapat
penyakit. Dan Allah Maha Pengampun, mengampuni orang yang mengerjakan
perintah-Nya, Penyayang terhadap hamba-Nya dimana Allah tidak mensyariatkan
kepada mereka kecuali apa yang di dalamnya terdapat kebaikan mereka dan
kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.
B. AYAT TENTANG LARANGAN
1.
Ayat
Al-Qur’an Tentang Larangan Menikahi Wanit-wanita Musyrik Qs Al-Baqarah Ayat 221
2.
Ÿwur
(#qßsÅ3Zs?
ÏM»x.ÎŽô³ßJø9$#
4Ó®Lym
£`ÏB÷sãƒ
4
×ptBV{ur
îpoYÏB÷s•B
׎öyz
`ÏiB
7px.ÎŽô³•B
öqs9ur
öNä3÷Gt6yfôãr&
3
Ÿwur
(#qßsÅ3Zè?
tûüÏ.ÎŽô³ßJø9$#
4Ó®Lym
(#qãZÏB÷sãƒ
4
Ó‰ö7yès9ur
í`ÏB÷s•B
׎öyz
`ÏiB
78ÎŽô³•B
öqs9ur
öNä3t6yfôãr&
3
y7Í´¯»s9'ré&
tbqããô‰tƒ
’n<Î)
Í‘$¨Z9$#
(
ª!$#ur
(#þqããô‰tƒ
’n<Î)
Ïp¨Yyfø9$#
ÍotÏÿøóyJø9$#ur
¾ÏmÏRøŒÎ*Î/
(
ßûÎiüt7ãƒur
¾ÏmÏG»tƒ#uä
Ĩ$¨Y=Ï9
öNßg¯=yès9
tbrã©.x‹tGtƒ
ÇËËÊÈ
3.
artinya: ” Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran”. (Al-Baqarah 221)
artinya: ” Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran”. (Al-Baqarah 221)
penjelasan:
Di dalam ayat ini ditegaskan oleh Allah swt.
larangan bagi seorang muslim mengawini perempuan-perempuan musyrik dan larangan
mengawinkan perempuan mukmin dengan laki-laki musyrik, kecuali kalau mereka
telah beriman. Walaupun mereka itu cantik dan rupawan, gagah, kaya dan
sebagainya. Budak perempuan yang mukmin atau budak laki-laki yang mukmin, lebih
baik untuk dikawini daripada mengawini orang musyrik itu. Dan pihak perempuan-perempuan
yang beriman tidak sedikit pula jumlahnya yang cantik-cantik, menarik hati,
lagi beriman dan berakhlak.
4. Ayat
Al-Qur’an tentang Larangan Memakan Makanan yang Diharamkan Qs Al-Baqarah Ayat 173
5.
$yJ¯RÎ)
tP§ym
ãNà6ø‹n=tæ
sptGøŠyJø9$#
tP¤$!$#ur
zNóss9ur
̓̓YÏ‚ø9$#
!$tBur
¨@Ïdé&
¾ÏmÎ/
ÎŽötóÏ9
«!$#
(
Ç`yJsù
§äÜôÊ$#
uŽöxî
8ø$t/
Ÿwur
7Š$tã
Ixsù
zNøOÎ)
Ïmø‹n=tã
4
¨bÎ)
©!$#
Ö‘qàÿxî
íOŠÏm§‘
ÇÊÐÌÈ
Arinya: Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan
bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih)
disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas,
maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.(Al-Baqarah 173)
Penjelasan:
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Swt
melarang kita untuk memakan bangkai, darah, daging babi, karena makanan
tersebut kotor dan membahayakan. Dan diharamkan pula binatang yang
disembelih dengan menyebut selain nama
Allah yaitu hewan yang ketika disembelih disebut nama selain
Allah, misalnya menyebut nama berhala-berhala, tandingan-tandingan, dan azlam
serta lain sebagainya yang serupa, yang biasa disebutkan oleh orang-orang
Jahiliah bila mereka menyembelih hewannya.
Pembolehan memakan makanan yang haram ketika kondisi
darurat merupakan rahmat Allah kepada hamba-hamba-Nya dan kelapangan dari-Nya.
Oleh karena itu, ayat ini diakhiri dengan dua nama-Nya Yang Mulia yang sangat
sesuai sekali, yaitu bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.
TUGAS MANDIRI
AYAT AL-QUR’AN TENTANG PERINTAH DAN LARANGAN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Tarikh Tasyrik
DOSEN
PENGAMPU: Abd. Syahid Spd.I, M.A
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
SITI AMINAH
Mahasiswa/i Semester V/ PAI/C
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
T.A. 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar